Mitos dan Fakta Seputar Alergi Makanan
Alergi makanan tak berbahaya
Salah. Ada sekian banyak derajat keparahan alergi makanan, mulai sejak dari yg ringan, sedang, sampai berat. Gejala alergi bakal berupa ruam merah atau bentol gatal di kulit, bengkak terhadap mata & bibir, sesak napas, pingsan, sampai menyebabkan kematian. Utk menghindari gejala yg berat, pantanglah makanan yg sudah dijamin oleh dokter menyebabkan alergi.
Alergi makanan & intoleransi makanan yakni faktor yg tidak sama
Benar. Alergi makanan disebabkan oleh reaksi system kekebalan badan yg menyebabkan gejala alergi. Gejala alergi tersebut mampu melibatkan system pencernaan, pernapasan, & kulit. Sementara itu, intoleransi makanan cuma disebabkan oleh ketidakmampuan system pencernaan “mengolah” makanan – kebanyakan disebabkan oleh kekurangan enzim pencernaan. Oleh dikarenakan itu, gejala intoleransi cuma sebatas kepada gejala pencernaan, seperti kembung, diare, nyeri perut, mual, & lain-lain.
Seluruhnya anak yg mempunyai alergi makanan bakal konsisten mengalaminya seumur hidup
Salah. Sebahagian gede anak yg mengalami alergi makanan seperti alergi susu sapi, telur, soya, & gandum, rata-rata dapat sembuh saat mereka berumur tiga thn. Tetapi begitu, ada sebahagian mungil dari anak-anak tersebut yg dapat tetap mempunyai alergi kepada makanan tertentu sampai dewasa.
Baca juga : Cara Mengobati Alergi Obat
Seluruhnya anak yg alergi telur tak boleh diimunisasi influenza
Salah. Dalam vaksin influenza memang lah terdapat sedikit kandungan telur. Tetapi American Academy of Allergy, Asthma, and Immunology mengonfirmasi bahwa anak yg mempunyai gejala alergi yg ringan-sedang tetap boleh meraih vaksin tersebut. Walaupun begitu, sudah sedia type vaksin influenza yg tak mengandung telur buat pilihan yg lebih aman.
Perempuan hamil & menyusui mesti memantang bermacam macam type makanan yg dicurigai menyebabkan alergi
Salah. American Academy of Pediatrics menyebut bahwa ibu hamil & menyusui tak butuh memantang makanan tertentu kalau belum terbukti memang menyebabkan alergi kepada anak. Menghindari bermacam tipe makanan yg belum terbukti menyebabkan alergi dikhawatirkan bisa menciptakan ibu hamil & menyusui kekurangan gizi.
Orang Tua tak butuh menunda pemberian makanan yg tidak jarang dikhawatirkan menyebabkan alergi
Benar. American Academy of Pediatrics merekomendasikan bahwa pemberian makanan seperti telur, susu sapi, kacang, & ikan tetap aman seandainya Si Mungil belum dijamin mempunyai alergi kepada makanan tersebut. Pembatasan bermacam makanan tidak dengan kepastian yg terang malah berisiko mengurangi gizi yg mestinya didapatkan oleh anak.
Nah, dengan informasi di atas, kita bisa mengetahui dan membedakan mana yang masuk ke dalam mitos dan mana yang masuk ke dalam fakta alergi makanan.
0 Response to "Menguak Mitos dan Fakta Seputar Alergi Makanan"
Posting Komentar